Ternyata pernah di AMARIS AIRPORT Soetta juga..
Lupa lupa ingat...ternyata pernah juga menginap di Amaris hotel Bandara Soetta. Mungkin 3 tahun lalu ya...Nginepnya di situ karena kebetulan dapat job di Bandara Soetta selama 3 hari. Untuk sampai Amaris dari bandara cukup naik bis Damri ke arah Jakarta. Sekitar 30 menitan ketemu jembatan, turun deh, nyebrang dan sampai Amaris.
Ini dia.. (tks Google)...Cukup mungil, dan letaknya cukup strategis, bisa dipakai sebagai transit hotel. Saya menginap di lantai 3 bersama seorang teman. Jalan menuju kamar tidak terlalu lebar, di tengah bangunan ada semacam hall, jadi bisa melihat lantai di bawahnya.
Ini dia kamar dengan twin sharing. Tidak begitu luas, pas-pasan he he... jendelanya juga hanya digunakan untuk melihat sekilas saja, bukan untuk memandangi atau menikmati berlama-lama area luar. So far buat tidur barang sejenak oke saja. buat transit.
Sarapan pagi disediakan di lantai bawah di luar bangunan kamar, sehingga perlu sedikit keluar gedung untuk memutar. makanan standar deh, bergaya padang.
Selama 3 hari sana, tiap akan menuju "tempat kerja" di bandara pagi hari, selalu diantar mobil hotel jam 7 pagi. Gratis tis...demikian juga ketika pulang kerja sore hari. Baik tuh...layanannya juga ramah, dan membantu tamu.
Jadi hotel ini dapat menjadi alternatif jika akan digunakan sebagai hotel transit, dan ternyata letaknya tidak jauh dari Zest Hotel Airport, yang pernah saya kunjungi beberapa waktu lalu.
Transit di RIVER GRAND HOTEL Thailand
Naik bis ke Thailand.....walah..bagaimana membayangkannya...
Bisa...itu yang pernah saya lakukan setahun lalu, ketika melawat ke Hat Yai, sebuah daerah di Thailand Selatan. Bis berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, menyusuri sepanjang semenanjung Malaysia sekitar 7 jam perjalanan. Masuk ke perbatasan Thailand sekitar pukul 6 pagi, dan memulai perjalanan ke Thailand Selatan.
Hotel yang menjadi persinggahan juga hanya diinapi dua malam saja, selebihnya berada on the road. Ini dia...(tq google)
Hotel ini bernama River Grand Hotel. Letak hotel ini ada di 65 Chontrara Road, Hat Yai Market Area, Hat Yai, Thailand.
Merupakan hotel lama, makanya propertinya juga terlihat kuno...dari lobby sampai kamarnya. Entah ya mungkin belum mengalami renovasi.
Soal kamar, lumayan kuno, ada kulkas dan TV kuno...tapi lumayan...buat nyimpen makanan atau mendinginkan buah buahan. Properti dalam kamar nggak begitu bagus. Kasurnya kurang empuk menurut saya, dan yang bikin geli,,,kordennya ada yang lepas kaitannya, jadi saya mesti naik kursi dandani dulu. Hadeeeh...tapi buat traveller...backpacker..no problemo...pancet ae rek...lagian juga jarang dimasuki tuh kamar, kan mobile terus di seantero kota...(ceritanya di tempat lain yaa).
Yang menarik adalah tempatnya yang dekat dengan pusat keramaian seperti Lee Garden Market yang menyajikan bla bla bla nya Thailand. Lengkap dengan gajahnya ha ha haa..
So far, asyik sih, tapi mikir dulu kalau harus ke situ lagi...sudah pas atau belum...
Naik bis ke Thailand.....walah..bagaimana membayangkannya...
Bisa...itu yang pernah saya lakukan setahun lalu, ketika melawat ke Hat Yai, sebuah daerah di Thailand Selatan. Bis berangkat dari Kuala Lumpur, Malaysia, menyusuri sepanjang semenanjung Malaysia sekitar 7 jam perjalanan. Masuk ke perbatasan Thailand sekitar pukul 6 pagi, dan memulai perjalanan ke Thailand Selatan.
Hotel yang menjadi persinggahan juga hanya diinapi dua malam saja, selebihnya berada on the road. Ini dia...(tq google)
Hotel ini bernama River Grand Hotel. Letak hotel ini ada di 65 Chontrara Road, Hat Yai Market Area, Hat Yai, Thailand.
Merupakan hotel lama, makanya propertinya juga terlihat kuno...dari lobby sampai kamarnya. Entah ya mungkin belum mengalami renovasi.
Soal kamar, lumayan kuno, ada kulkas dan TV kuno...tapi lumayan...buat nyimpen makanan atau mendinginkan buah buahan. Properti dalam kamar nggak begitu bagus. Kasurnya kurang empuk menurut saya, dan yang bikin geli,,,kordennya ada yang lepas kaitannya, jadi saya mesti naik kursi dandani dulu. Hadeeeh...tapi buat traveller...backpacker..no problemo...pancet ae rek...lagian juga jarang dimasuki tuh kamar, kan mobile terus di seantero kota...(ceritanya di tempat lain yaa).
Yang menarik adalah tempatnya yang dekat dengan pusat keramaian seperti Lee Garden Market yang menyajikan bla bla bla nya Thailand. Lengkap dengan gajahnya ha ha haa..
So far, asyik sih, tapi mikir dulu kalau harus ke situ lagi...sudah pas atau belum...
Suit...suit....B-SUITE HOTEL, Penang, Malaysia
Ini adalah pengalaman pertama saya pergi ke luar Indonesia..seneng sih...maklumlah orang lokal banget hehe..Pergi Ke Penang, Malaysia sebagai "utusan negara" karena tidak ada yang lain dari Indonesia dalam pertemuan itu. Seluruh akomodasi sudah diatur, dan saya mendapat tempat menginap di B Suite Hotel, daerah Bayan Lepas, Penang. Ini dia wajah saat ini (tks Google)
Hotel ini tetap terlihat megah meskipun banyak hotel di sekitarnya. Lokasinya ada di B Tower, Bayan Point 19, Medan Kampung Relau 11900 Penang, Malaysia. Lokasinya sangat strategis, 45 menit dari bandara internasional Penang. Di sekitarnya cukup ramai dengan pertokoan, hanya 5 menit berjalan kaki ke mall Bukit jambul.
Ini dia kamar yang saya tempati selama acara pertemuan. nyaman, pemandangan ke luar bagus..
Makanannya juga enak..ada nuansa kari Malaysianya, tetapi tidak terlalu kental, mungkin menyesuaikan dengan delegasi yang lidahnya bukan hanya lidah Asia.
Harga kamar juga tidak terlalu mahal sih. rata-rata berkisar 500 sampai 600 ribuan. kalau bisa berdua kan hemat hehehe.
Jadi begitulah pengalaman pertama ke Penang, sekaligus menjadi awal penjelajahan saya ke tempat lain...sila..dapat rekomended...
Ini adalah pengalaman pertama saya pergi ke luar Indonesia..seneng sih...maklumlah orang lokal banget hehe..Pergi Ke Penang, Malaysia sebagai "utusan negara" karena tidak ada yang lain dari Indonesia dalam pertemuan itu. Seluruh akomodasi sudah diatur, dan saya mendapat tempat menginap di B Suite Hotel, daerah Bayan Lepas, Penang. Ini dia wajah saat ini (tks Google)
Hotel ini tetap terlihat megah meskipun banyak hotel di sekitarnya. Lokasinya ada di B Tower, Bayan Point 19, Medan Kampung Relau 11900 Penang, Malaysia. Lokasinya sangat strategis, 45 menit dari bandara internasional Penang. Di sekitarnya cukup ramai dengan pertokoan, hanya 5 menit berjalan kaki ke mall Bukit jambul.
Ini dia kamar yang saya tempati selama acara pertemuan. nyaman, pemandangan ke luar bagus..
Makanannya juga enak..ada nuansa kari Malaysianya, tetapi tidak terlalu kental, mungkin menyesuaikan dengan delegasi yang lidahnya bukan hanya lidah Asia.
Harga kamar juga tidak terlalu mahal sih. rata-rata berkisar 500 sampai 600 ribuan. kalau bisa berdua kan hemat hehehe.
Jadi begitulah pengalaman pertama ke Penang, sekaligus menjadi awal penjelajahan saya ke tempat lain...sila..dapat rekomended...
PLAZA RAH Condominium, Kuala Lumpur...budi baik seorang teman...
Yang namanya rejeki tidak kemana...selalu harus disyukuri..pada saat saya harus ke Kuala Lumpur untuk sebuah pertemuan...tidak terpikir harus menginap dimana, waktu itu masih minim pengetahuan tentang hotel di luar negeri.
Beruntunglah ada seorang teman yang menawarkan "rumah"nya, karena kebetulan akan ditinggal ke Belanda. Alhamdulillah, dengan semangat 45 berangkatlah saya dengan bekal peta dan info transportasi setempat.
Rumah yang dimaksud adalah kondominium, yang bernama Plaza RAH, yang terletak di Jalan Raja Abdullah (Kampung Baru) 50300, Kuala Lumpur, Malaysia. Termasuk wilayah Chow Kit.
Dari bandara Kuala Lumpur (KLIA), masih diperlukan naik kereta api cepat 30 menit atau bis sekitar 1 jam, dan dilanjutkan dengan naik kereta monorail dari KL sentral menuju Chow Kit. Berjalan kaki sedikit, sampailah ke kondominium. Tempat ini jadi satu lokal dengan Public Islamic Bank dan memang disewakan untuk umum. Ini dia..(tks Google)
Saya agak lupa ada berapa lantai ya, tetapi saya tinggal di lantai 10. Untuk naik lift setiap penghuni harus menggunakan kartu pass. kalau tidak punya ya tidak bisa masuk. Hebat juga pengamanannya.
Setiap "rumah" didalam terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, dan ruang tamu (seperti gambar di samping). Kira kira seukuran rumah tipe berapa ya. Lumayan luas kok. Asyik juga hehe..betul betul homy...Jadi saya stay di situ sekalian "ngopeni" rumah selama ditinggal pergi penghuninya. Kawan saya ni sungguh mulia...dan sungguh saya rasakan namanya pertolongan itu tidak jauh dari kesulitan asal kita ikhlas.
Begitulah saya 4 hari tinggal di sini, mengikuti konferensi sekalian menyelakan waktu sehari buat muteri sebagian Kuala Lumpur (ceritanya di tempat lain)...
Di sebelah ini adalah pemandangan luar kamar (dibidik dari lantai 10).
Yang jelas, kondominium ini representatif untuk tempat tinggal, dekat dengan kampus University Kebangsaan Malaysia, rumah sakit, ke pusat kota tinggal numpang monorail...dan..yang keren adalah deket rumah makan Sido Mampir milik orang Jawa Tengah...hihihi...perut bisa tertolong, makan soto, rawon dll...(dasar lidah indigenous...).
Kondominium ini juga tidak jauh letaknya dari Twin Towers, bahkan bisa dilongok dari halaman belakang. Tuh seperti foto sebelah.. Keren kan. kalau mau naik bis ke Twin Towers ya sekitar 15 menit. Monggo monggo....
Yang namanya rejeki tidak kemana...selalu harus disyukuri..pada saat saya harus ke Kuala Lumpur untuk sebuah pertemuan...tidak terpikir harus menginap dimana, waktu itu masih minim pengetahuan tentang hotel di luar negeri.
Beruntunglah ada seorang teman yang menawarkan "rumah"nya, karena kebetulan akan ditinggal ke Belanda. Alhamdulillah, dengan semangat 45 berangkatlah saya dengan bekal peta dan info transportasi setempat.
Rumah yang dimaksud adalah kondominium, yang bernama Plaza RAH, yang terletak di Jalan Raja Abdullah (Kampung Baru) 50300, Kuala Lumpur, Malaysia. Termasuk wilayah Chow Kit.
Dari bandara Kuala Lumpur (KLIA), masih diperlukan naik kereta api cepat 30 menit atau bis sekitar 1 jam, dan dilanjutkan dengan naik kereta monorail dari KL sentral menuju Chow Kit. Berjalan kaki sedikit, sampailah ke kondominium. Tempat ini jadi satu lokal dengan Public Islamic Bank dan memang disewakan untuk umum. Ini dia..(tks Google)
Saya agak lupa ada berapa lantai ya, tetapi saya tinggal di lantai 10. Untuk naik lift setiap penghuni harus menggunakan kartu pass. kalau tidak punya ya tidak bisa masuk. Hebat juga pengamanannya.
Setiap "rumah" didalam terdiri dari 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur, dan ruang tamu (seperti gambar di samping). Kira kira seukuran rumah tipe berapa ya. Lumayan luas kok. Asyik juga hehe..betul betul homy...Jadi saya stay di situ sekalian "ngopeni" rumah selama ditinggal pergi penghuninya. Kawan saya ni sungguh mulia...dan sungguh saya rasakan namanya pertolongan itu tidak jauh dari kesulitan asal kita ikhlas.
Begitulah saya 4 hari tinggal di sini, mengikuti konferensi sekalian menyelakan waktu sehari buat muteri sebagian Kuala Lumpur (ceritanya di tempat lain)...
Di sebelah ini adalah pemandangan luar kamar (dibidik dari lantai 10).
Yang jelas, kondominium ini representatif untuk tempat tinggal, dekat dengan kampus University Kebangsaan Malaysia, rumah sakit, ke pusat kota tinggal numpang monorail...dan..yang keren adalah deket rumah makan Sido Mampir milik orang Jawa Tengah...hihihi...perut bisa tertolong, makan soto, rawon dll...(dasar lidah indigenous...).
Kondominium ini juga tidak jauh letaknya dari Twin Towers, bahkan bisa dilongok dari halaman belakang. Tuh seperti foto sebelah.. Keren kan. kalau mau naik bis ke Twin Towers ya sekitar 15 menit. Monggo monggo....
Bermalam di asrama Mahasiswa USM Penang, Malaysia....
Beruntunglah saya pada waktu itu masih diperkenankan mencicipi bermalam di asrama mahasiswa University Sains Malaysia, sekitar bulan Februari 2011 ketika ada konferensi di Penang. Asrama ini berlokasi di Jalan Bukit Gambir Penang, berseberangan dengan kampus USM. Ini dia...
Di sebelah adalah jalan di depan asrama. Jalan raya yang lebar, sehingga sampai diperlukan jembatan penyeberangan jika ingin menyeberang. Asrama ini terletak di bukit Gambir, sehingga nampak bersusun susun...keren..
Asrama terdiri dari beberapa blok, untuk pria dan wanita dan masing-masing blok diberi nama khas yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Kreatif. Berhubungan banyak blok, banyak kamar, mirip semua, alamaaaak.. beberapa kali tersesat mencari bilik saya.
Untuk masuk kompleks kampus USM, disediakan bis kampus yang beroperasi sepanjang waktu, maksimal jam 10 malam, dari kompleks asrama, kemudian dilanjutkan dengan menyeberang lewat jembatan (jalan kaki) dan dilanjut dengan naik bis lagi menuju fakultas yang dituju. Uenake....
Bicara tentang bilik alias kamar, namanya juga asrama, setiap bilik terdiri dari 3 tempat tidur, lemari pakaian, meja belajar. kamar mandi terletak di luar kamar, tidak jauh..tetapi jalannya lumayan sepi (hm...merinding)..dan kamar mandinya ada 6 per beberapa kamar. wiiih bener bener terasa asrama.
Di kompleks asrama ada kantin atau lebih tepatnya foodcourt, mini market yang banyak menyediakan aneka makanan...tapi ya itu...karinya... buanyak, dan pedes..uff...
So far yang menyenangkan dari situ bisa kemana-mana...dekat karena asrama USM berada di jalur jantung pulau. Apa saja yang bisa dikunjungi....yuk ikuti di perjalanan dengan tags berbeda...sabar ya..
Saat ini asrama USM hanya diperuntukkan bagi mahasiswa S1 USM saja, jika ada "tetamu" disediakan Wisma Tetamu di dalam kompleks kampus USM. Sila....welcome to USM..
Beruntunglah saya pada waktu itu masih diperkenankan mencicipi bermalam di asrama mahasiswa University Sains Malaysia, sekitar bulan Februari 2011 ketika ada konferensi di Penang. Asrama ini berlokasi di Jalan Bukit Gambir Penang, berseberangan dengan kampus USM. Ini dia...
Di sebelah adalah jalan di depan asrama. Jalan raya yang lebar, sehingga sampai diperlukan jembatan penyeberangan jika ingin menyeberang. Asrama ini terletak di bukit Gambir, sehingga nampak bersusun susun...keren..
Asrama terdiri dari beberapa blok, untuk pria dan wanita dan masing-masing blok diberi nama khas yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Kreatif. Berhubungan banyak blok, banyak kamar, mirip semua, alamaaaak.. beberapa kali tersesat mencari bilik saya.
Untuk masuk kompleks kampus USM, disediakan bis kampus yang beroperasi sepanjang waktu, maksimal jam 10 malam, dari kompleks asrama, kemudian dilanjutkan dengan menyeberang lewat jembatan (jalan kaki) dan dilanjut dengan naik bis lagi menuju fakultas yang dituju. Uenake....
Bicara tentang bilik alias kamar, namanya juga asrama, setiap bilik terdiri dari 3 tempat tidur, lemari pakaian, meja belajar. kamar mandi terletak di luar kamar, tidak jauh..tetapi jalannya lumayan sepi (hm...merinding)..dan kamar mandinya ada 6 per beberapa kamar. wiiih bener bener terasa asrama.
Di kompleks asrama ada kantin atau lebih tepatnya foodcourt, mini market yang banyak menyediakan aneka makanan...tapi ya itu...karinya... buanyak, dan pedes..uff...
So far yang menyenangkan dari situ bisa kemana-mana...dekat karena asrama USM berada di jalur jantung pulau. Apa saja yang bisa dikunjungi....yuk ikuti di perjalanan dengan tags berbeda...sabar ya..
Saat ini asrama USM hanya diperuntukkan bagi mahasiswa S1 USM saja, jika ada "tetamu" disediakan Wisma Tetamu di dalam kompleks kampus USM. Sila....welcome to USM..
Mang Kaling...ada di GRIYA PUTRI UTARI Malang
Ketika untuk kesekian kalinya saya harus ke Malang, pencarian penginapan mulai saya lakukan. Semula ingin ke apartemen Everyday di jalan Sutta, tetapi terlalu jauh....jadi saya browsing dan menemukan Mang Kaling hotel, yang juga disebut Griya Putri Utari. Terletak di jalan raya Sengkaling 23 Dau, Kabupaten Malang Dau, dekat dengan kampus UMM dan hotel UMM Inn.
Tidak banyak yang tahu tentang hotel ini. Rancangannya memang semacam guest house...dengan kamar-kamar seperti di rumah sendiri. Layanan cukup ramah, suasana seperti berada di dalam rumah. Cukup nyaman lah. Makanan juga lumayan...senyum dikiiit.
Di sebelah adalah tampilan hotel dari luar. So far...halamannya cukup luas dan nyaman untuk parkir. Hotel ini semula adalah bangunan milik sebuah organisasi massa di Malang, namun kemudian dialihfungsikan menjadi hotel. Makanya memang tidak semua orang tahu hotel ini, beberapa orang mengatakan hotel ini memang baru beroperasi. Di situs travel online juga tidak selalu ditemukan. Nama Mang Kaling dan Griya Putri Utari sering rancu.
Bangunan hotel bergaya Belanda, dengan jendela-jendela besar. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk kamar-kamar, ruang makan dan lobby, sedangkan lantai dua digunakan untuk pertemuan dan ruang hiburan....cukup luas ruang di lantai dua, dapat menampung sekitar 50 orang. Hotel ini ternyata juga sering disewa untuk acara tertentu, seperti ketika saya mengikuti konferensi di Malang.
Tentang kamar, menurut saya cukup representatif. Bersih, cukup luas dan nyaman. Meski ada AC di kamar, tidak selalu perlu dinyalakan, karena Malang sudah dingin, apalagi malam hari....wuiiih dingin sejuk bro...Pagi hari jendela kamar dapat dibuka...dan kita dapat menghirup udara segar Malang. Di samping kamar terdapat kolam gemericik yang menambah sejuk di hati.
Lokasi hotel cukup strategis, 45 menit dari kota Batu, dan berdekatan dengan Taman kota Sengkaling. Jalan kaki di pagi hari juga bisa...nyaman, sejuk, tapi jangan terlalu siang. Rame..
So...silahkan mampir di hotel ini. Sugeng rawuh.
Ketika untuk kesekian kalinya saya harus ke Malang, pencarian penginapan mulai saya lakukan. Semula ingin ke apartemen Everyday di jalan Sutta, tetapi terlalu jauh....jadi saya browsing dan menemukan Mang Kaling hotel, yang juga disebut Griya Putri Utari. Terletak di jalan raya Sengkaling 23 Dau, Kabupaten Malang Dau, dekat dengan kampus UMM dan hotel UMM Inn.
Tidak banyak yang tahu tentang hotel ini. Rancangannya memang semacam guest house...dengan kamar-kamar seperti di rumah sendiri. Layanan cukup ramah, suasana seperti berada di dalam rumah. Cukup nyaman lah. Makanan juga lumayan...senyum dikiiit.
Di sebelah adalah tampilan hotel dari luar. So far...halamannya cukup luas dan nyaman untuk parkir. Hotel ini semula adalah bangunan milik sebuah organisasi massa di Malang, namun kemudian dialihfungsikan menjadi hotel. Makanya memang tidak semua orang tahu hotel ini, beberapa orang mengatakan hotel ini memang baru beroperasi. Di situs travel online juga tidak selalu ditemukan. Nama Mang Kaling dan Griya Putri Utari sering rancu.
Tentang kamar, menurut saya cukup representatif. Bersih, cukup luas dan nyaman. Meski ada AC di kamar, tidak selalu perlu dinyalakan, karena Malang sudah dingin, apalagi malam hari....wuiiih dingin sejuk bro...Pagi hari jendela kamar dapat dibuka...dan kita dapat menghirup udara segar Malang. Di samping kamar terdapat kolam gemericik yang menambah sejuk di hati.
Lokasi hotel cukup strategis, 45 menit dari kota Batu, dan berdekatan dengan Taman kota Sengkaling. Jalan kaki di pagi hari juga bisa...nyaman, sejuk, tapi jangan terlalu siang. Rame..
So...silahkan mampir di hotel ini. Sugeng rawuh.
Membongkar ingatan (4)...JAYAKARTA HOTEL Jogja...Jeruk minum jeruk
Orang Jogja nginep di hotel di Jogja hahaha...apa boleh buat...Tahun 2005 sebagai pengemban amanah tugas, ya saya "harus" diinapkan, tepatnya di hotel Jayakarta, yang terletak di Jalan Adisutjipto Km 8, 10 menit dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Hotel ini termasuk hotel lama, tetapi tampilannya selalu diupdate..Jadi cukup keren...
Di sebelah adalah sisi dalam hotel. Disitu ada kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Cukup luas dan suasana sekitarnya menyenangkan, penuh pepohonan, termasuk sungai kecil yang mengalir di samping hotel. Berikutnya adalah kamar....
Luas, bersih, ada balkonnya yang dapat dipakai untuk bersantai menikmati pemandangan kota Jogja. Jika kamar menghadap utara, sekalian dapat melihat senyum gunung Merapi di utara...Soal makanan...bagus..enak kok...tapi nggak sempat punya fotonya hehe...
Menginap semalam...rasanya seperti tidak menginap...cuma pindah kamar...lah orang Jogja nginep di hotel Jogja..jeruk minum jeruk dong...qi qi qi
Orang Jogja nginep di hotel di Jogja hahaha...apa boleh buat...Tahun 2005 sebagai pengemban amanah tugas, ya saya "harus" diinapkan, tepatnya di hotel Jayakarta, yang terletak di Jalan Adisutjipto Km 8, 10 menit dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Hotel ini termasuk hotel lama, tetapi tampilannya selalu diupdate..Jadi cukup keren...
Di sebelah adalah sisi dalam hotel. Disitu ada kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Cukup luas dan suasana sekitarnya menyenangkan, penuh pepohonan, termasuk sungai kecil yang mengalir di samping hotel. Berikutnya adalah kamar....
Luas, bersih, ada balkonnya yang dapat dipakai untuk bersantai menikmati pemandangan kota Jogja. Jika kamar menghadap utara, sekalian dapat melihat senyum gunung Merapi di utara...Soal makanan...bagus..enak kok...tapi nggak sempat punya fotonya hehe...
Menginap semalam...rasanya seperti tidak menginap...cuma pindah kamar...lah orang Jogja nginep di hotel Jogja..jeruk minum jeruk dong...qi qi qi
Membongkar ingatan (3)..ketemu UMM INN Malang
Entah tahun berapa ya...mungkin 2006...saya berkunjung ke Malang untuk yang pertama kalinya, karena ada tugas..Tempat menginap sesuai rekomendasi, yaitu di UMM Inn, sebuah hotel milik Universitas Muhammadiyah Malang, yang terletak di Jalan Sengkaling, arah kota Batu.
Boleh dikata, hotel ini cukup memadai...lumayan untuk sebuah hotel berbintang 3. Layanan cukup baik, kamar-kamarnya juga lumayan, meskipun pernah kesulitan urusan air mandi...uff...
Ini tampilan hotel pada malam hari (tq Google..)...bergaya moderen di luar tetapi ada sentuhan tradisional di dalamnya. Coba deh itu ada foto lobby hotel. Tradisional kan yaaa...
Nuansa Jawa timurnya cepat tertangkap mata begitu kita masuk ke lobby. Layanannya mbakdan masnya ramah...mau membantu tamu..(iya harus lah)
Ini kamarnya. Bagus kan ya...hitungannya murah jika nginepnya beramai-ramai..dua atau tiga orang dengan ekstra bed. Yang menarik adalah ada space di lantai paling atas yang cukup luas untuk melihat alam dan pemandangan pegunungan Arjuna nun jauh di sana. Sejuk dingin. Khasnya Malang...Seger seger...tidak empuk...hehehe..
Sampai beberapa bulan lalu saya masuk lobby hotel ini masih sama seperti yang dulu, tidak berubah...dan tetap jadi pilihan tamu jika datang ke Malang....
Entah tahun berapa ya...mungkin 2006...saya berkunjung ke Malang untuk yang pertama kalinya, karena ada tugas..Tempat menginap sesuai rekomendasi, yaitu di UMM Inn, sebuah hotel milik Universitas Muhammadiyah Malang, yang terletak di Jalan Sengkaling, arah kota Batu.
Boleh dikata, hotel ini cukup memadai...lumayan untuk sebuah hotel berbintang 3. Layanan cukup baik, kamar-kamarnya juga lumayan, meskipun pernah kesulitan urusan air mandi...uff...
Ini tampilan hotel pada malam hari (tq Google..)...bergaya moderen di luar tetapi ada sentuhan tradisional di dalamnya. Coba deh itu ada foto lobby hotel. Tradisional kan yaaa...
Nuansa Jawa timurnya cepat tertangkap mata begitu kita masuk ke lobby. Layanannya mbakdan masnya ramah...mau membantu tamu..(iya harus lah)
Ini kamarnya. Bagus kan ya...hitungannya murah jika nginepnya beramai-ramai..dua atau tiga orang dengan ekstra bed. Yang menarik adalah ada space di lantai paling atas yang cukup luas untuk melihat alam dan pemandangan pegunungan Arjuna nun jauh di sana. Sejuk dingin. Khasnya Malang...Seger seger...tidak empuk...hehehe..
Sampai beberapa bulan lalu saya masuk lobby hotel ini masih sama seperti yang dulu, tidak berubah...dan tetap jadi pilihan tamu jika datang ke Malang....
Membongkar ingatan (2)...ketemu EMERALD GARDEN INTERNATIONAL HOTEL Medan
Awal tahun 2007, saya bersama beberapa teman bertolak menuju Medan untuk melakukan interviu di sebuah PTP. Dengan menumpang pesawat berkode JT, transit di Jakarta untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Medan...
Serunya rame-rame...ketika makan siang berpencar tapi lupa tiket pesawat dibawa satu orang. Walaaah...saling mencari..dan hampir telat masuk pesawat, sampai ground staff maskapai lari-lari menjemput kami...dan penumpang pesawat semua merengut hehehe...karena kami terlambat masuk pesawat. Untung masih ditunggu....baik bener...
Sore hari sampai Medan...langsung menuju hotel Emerald Garden International, yang terletak di Jl. Yos Sudarso No 1 Gaharu, Medan Timur. telponnya (061)6611888. Ini dia tampilannya (tq google...)
Termasuk hotel lama, layanannya bagus...waktu itu sempat makan malam di hotel. Menunya enak enak, dengan layanan buffet. Selebihnya ya..tidak begitu memperhatikan, karena fokus tugas tiga hari full di perkebunan...
Kamar yang indah dan nyaman ini pun menjadi tidak bisa dinikmati...karena begitu sampai hotel sudah malam, dan harus menyelesaikan laporan, sampai tidak sempat lagi mengeksplorasi suasana. Tidur...tidur....tapi nyaman kok...cuma tidak tahu sekarang seperti apa ya...
Seingat saya dari hotel ini dekat ke pusat kota, mau cari bolu Meranti, atau bika ambon Zulaika, atau mau ngemut durian sepuasnya pada malam hari...bisaaaa...Yoi....silahkan dikunjungi...
Awal tahun 2007, saya bersama beberapa teman bertolak menuju Medan untuk melakukan interviu di sebuah PTP. Dengan menumpang pesawat berkode JT, transit di Jakarta untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan ke Medan...
Serunya rame-rame...ketika makan siang berpencar tapi lupa tiket pesawat dibawa satu orang. Walaaah...saling mencari..dan hampir telat masuk pesawat, sampai ground staff maskapai lari-lari menjemput kami...dan penumpang pesawat semua merengut hehehe...karena kami terlambat masuk pesawat. Untung masih ditunggu....baik bener...
Sore hari sampai Medan...langsung menuju hotel Emerald Garden International, yang terletak di Jl. Yos Sudarso No 1 Gaharu, Medan Timur. telponnya (061)6611888. Ini dia tampilannya (tq google...)
Termasuk hotel lama, layanannya bagus...waktu itu sempat makan malam di hotel. Menunya enak enak, dengan layanan buffet. Selebihnya ya..tidak begitu memperhatikan, karena fokus tugas tiga hari full di perkebunan...
Kamar yang indah dan nyaman ini pun menjadi tidak bisa dinikmati...karena begitu sampai hotel sudah malam, dan harus menyelesaikan laporan, sampai tidak sempat lagi mengeksplorasi suasana. Tidur...tidur....tapi nyaman kok...cuma tidak tahu sekarang seperti apa ya...
Seingat saya dari hotel ini dekat ke pusat kota, mau cari bolu Meranti, atau bika ambon Zulaika, atau mau ngemut durian sepuasnya pada malam hari...bisaaaa...Yoi....silahkan dikunjungi...
Membongkar ingatan (1)....ketemu NOVOTEL Surabaya
Pada suatu episode dalam kehidupan kerja saya, mengharuskan saya untuk pergi ke luar kota...dan untuk itu tentu saja saya harus mencari tempat menginap.
Sejauh ini masih cukup jelas hotel-hotel yang pernah saya singgahi..masih terbentang di depan mata..tapi nama hotelnya ada yang lupa..
Coba saya ingat...ada hotel Novotel di Surabaya yang saya singgahi tahun 2008. Terletak di jalan Ngagel 173 - 175 Surabaya. Lumayan jaraknya dari Stasiun kereta api Gubeng...lupa berapa menit ya. Ini dia tampilannya (sekarang)..tq google..
Waktu itu acara 3 hari demikian padat sampai tidak memperhatikan suasana hotel. Rasanya biasa saja ya, karena memang tidak fokus eksplorasi hotel. Seingat saya, lokasinya strategis, dekat dengan pusat perbelanjaan.
Kamar oke...saya masih ingat..cuma sih..kamar mandinya pakai bathup..repot ah..berendam lama-lama juga ngapain...tapi oke sih...overall..nyaman suasananya.
Makanan juga ok, standar hotel bintang 4 (waktu itu). entah sekarang seperti apa ya. Tentunya saat ini semakin eksis mengingat kompetisi hotel semakin sengit...Boleh deh jadi pilihan menginap jika mampir ke Surabaya...
Be smart...EVERYDAY Smart Hotel....Malang
Rupanya ada yang terselip dari sekian banyak perjalanan saya...Sekitar setahun lalu, bulan Februari 2015, saya dan beberapa teman datang ke Malang untuk mengikuti seminar Kemanusiaan. Waktu itu belum akrab dengan situs hotel online, sehingga saya menggunakan biro perjalanan untuk membantu saya memesan hotel.
Dari sekian banyak pilihan, saya terkesan dengan hotel yang bernama Everyday Smart Hotel yang terletak di Jalan Sukarno Hatta Malang, sekitar 20 menit berkendara taksi dari Stasiun besar kereta api Malang (taksi sekitar 30 sd 50 ribu) Ini dia..(tq om Google..)
Bagi sebagian orang, nama hotel ini tidak begitu populer, termasuk sopir taksi yang saya tumpangi. Usut punya usut ternyata hotel ini lebih dikenal dengan nama Apartemen Sutta, karena terletak di Jalan Sukarno Hatta.
Memang bangunan ini dari lantai dasar sampai lantai 6 digunakan untuk apartemen, sedangkan lantai 7 sampai 13 digunakan untuk hotel. Seperti itu ceritanya.
Kesan pertama memang menggoda begitu sampai lobby hotel di lantai 7. Disambut ramah..terlihat nuansa lobby yang cerah dengan warna biru dan kuning... Memadai untuk
hotel budget. Murah. Saya makin
terpesona ketika masuk kamar. Luas...Tuh sebelah kanan...dengan pemandangan jendela kota berlatar belakang gunung Semeru (bener nggak yaa)..keren..suasana kamar kok serasa romantis ya...ehm..
Di lantai dasar ada kolam renang...tapi mana tahan airnya...dingin habis..brrr....apalagi pagi hari...Malang aja dingin, eh malah nyemplung air...beku sist..
So far...saya terkesan, sarapan paginya standar sih..tapi lumayan..Kalau tidak ingin makan di hotel, sekitar hotel banyak tersedia aneka makanan khas Malang...
Dua kali saya menginap di hotel itu, dan dua kali pula mendapat kesan yang sama. Puas. Jadi..bolehlah hotel ini menjadi alternatif menginap ketika berkunjung ke Malang. Yuk....someday saya ingin balik lagi ke sana...
Rupanya ada yang terselip dari sekian banyak perjalanan saya...Sekitar setahun lalu, bulan Februari 2015, saya dan beberapa teman datang ke Malang untuk mengikuti seminar Kemanusiaan. Waktu itu belum akrab dengan situs hotel online, sehingga saya menggunakan biro perjalanan untuk membantu saya memesan hotel.
Dari sekian banyak pilihan, saya terkesan dengan hotel yang bernama Everyday Smart Hotel yang terletak di Jalan Sukarno Hatta Malang, sekitar 20 menit berkendara taksi dari Stasiun besar kereta api Malang (taksi sekitar 30 sd 50 ribu) Ini dia..(tq om Google..)
Bagi sebagian orang, nama hotel ini tidak begitu populer, termasuk sopir taksi yang saya tumpangi. Usut punya usut ternyata hotel ini lebih dikenal dengan nama Apartemen Sutta, karena terletak di Jalan Sukarno Hatta.
Memang bangunan ini dari lantai dasar sampai lantai 6 digunakan untuk apartemen, sedangkan lantai 7 sampai 13 digunakan untuk hotel. Seperti itu ceritanya.
Kesan pertama memang menggoda begitu sampai lobby hotel di lantai 7. Disambut ramah..terlihat nuansa lobby yang cerah dengan warna biru dan kuning... Memadai untuk
hotel budget. Murah. Saya makin
terpesona ketika masuk kamar. Luas...Tuh sebelah kanan...dengan pemandangan jendela kota berlatar belakang gunung Semeru (bener nggak yaa)..keren..suasana kamar kok serasa romantis ya...ehm..
Di lantai dasar ada kolam renang...tapi mana tahan airnya...dingin habis..brrr....apalagi pagi hari...Malang aja dingin, eh malah nyemplung air...beku sist..
So far...saya terkesan, sarapan paginya standar sih..tapi lumayan..Kalau tidak ingin makan di hotel, sekitar hotel banyak tersedia aneka makanan khas Malang...
Dua kali saya menginap di hotel itu, dan dua kali pula mendapat kesan yang sama. Puas. Jadi..bolehlah hotel ini menjadi alternatif menginap ketika berkunjung ke Malang. Yuk....someday saya ingin balik lagi ke sana...
Ada pelangi di POP Bali...
Kalau Jamrud bilang "Ada pelangi di bola matamu..." maka saya akan bilang " Ada pelangi di POP Bali..." Kenapa ? di awal bulan ini saya bersama seorang sahabat, ada di tengah warna warni hotel POP di Jalan Cokroaminoto 23 - 25 Denpasar, Bali. Dengan konsep minimalis, penuh warna, terutama hijau dan orange, hotel POP berdiri bersebelahan dengan POP Harris Hotel. Ah rupanya warna hotelnya sama dengan warna fave sahabat saya. Dia bilang suka warna orange, yang menyimbolkan keberanian. Iyaap, sahabat saya ini memang pemberani..setidaknya berani pakai warna orange, sedangkan saya tidak..ha ha haaa....piiis sobat. Jangan dimasukkan hati ya.
Terletak di pusat kota, sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai..hotel mungil ini berlantai 3, menjadi jujugan tamu baik perorangan maupun rombongan. Ruang-ruangnya mungil, jadi ingat hotel Glow Penang di Malaysia. Layanan pegawai hotel POP cukup ramah, tetapi giliran ditelpon dari luar, kadang lama menjawab...
Kamar yang saya tempati bisa menampung 3 orang, seperti foto sebelah (tq google..) dengan kamar mandi model kapsul plastik, jadi ketika "naik" kamar mandi, terdengarlah suara..kreeet..(waaaaa...horor...). Semula saya kaget..apalagi pas nyenggol..gubraak..badan saya usil sih.. huahaha..ketawa sendiri...ups..dan horornya juga masih berlanjut...malam hari saya mendengar suara di luar kamar seperti bunyi semprotan..semula deg-degan..tetapi sebodo amat..tidur aja ngumpet di balik selimut...hiiiiiiii
Soal makanan...pada saat makan pagi, beberapa item kurang cocok di lidah saya yang maniiiz ini. Di situ ditemukan beberapa rasa yang kurang pas dengan selera saya yang tidak suka pedas atau asin.
Soal lingkungan...padat lalu lintas, tetapi cukup jauh untuk ke pusat belanja maupun kerajinan. Jadi yang paling menolong adalah menggunakan Grabcar. Saya sangat berterima kasih pada Grabcar yang telah menjadi "gara gara" karena mempererat persahabatan saya dan kawan saya.
Tidak banyak cerita tentang hotel ini, tetapi boleh juga direkomendasikan untuk hotel transit, karena ngapain di Bali kalau ngendon di kamar. Maiiiin dong ke luar...
Kalau Jamrud bilang "Ada pelangi di bola matamu..." maka saya akan bilang " Ada pelangi di POP Bali..." Kenapa ? di awal bulan ini saya bersama seorang sahabat, ada di tengah warna warni hotel POP di Jalan Cokroaminoto 23 - 25 Denpasar, Bali. Dengan konsep minimalis, penuh warna, terutama hijau dan orange, hotel POP berdiri bersebelahan dengan POP Harris Hotel. Ah rupanya warna hotelnya sama dengan warna fave sahabat saya. Dia bilang suka warna orange, yang menyimbolkan keberanian. Iyaap, sahabat saya ini memang pemberani..setidaknya berani pakai warna orange, sedangkan saya tidak..ha ha haaa....piiis sobat. Jangan dimasukkan hati ya.
Terletak di pusat kota, sekitar 45 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai..hotel mungil ini berlantai 3, menjadi jujugan tamu baik perorangan maupun rombongan. Ruang-ruangnya mungil, jadi ingat hotel Glow Penang di Malaysia. Layanan pegawai hotel POP cukup ramah, tetapi giliran ditelpon dari luar, kadang lama menjawab...
Kamar yang saya tempati bisa menampung 3 orang, seperti foto sebelah (tq google..) dengan kamar mandi model kapsul plastik, jadi ketika "naik" kamar mandi, terdengarlah suara..kreeet..(waaaaa...horor...). Semula saya kaget..apalagi pas nyenggol..gubraak..badan saya usil sih.. huahaha..ketawa sendiri...ups..dan horornya juga masih berlanjut...malam hari saya mendengar suara di luar kamar seperti bunyi semprotan..semula deg-degan..tetapi sebodo amat..tidur aja ngumpet di balik selimut...hiiiiiiii
Soal makanan...pada saat makan pagi, beberapa item kurang cocok di lidah saya yang maniiiz ini. Di situ ditemukan beberapa rasa yang kurang pas dengan selera saya yang tidak suka pedas atau asin.
Soal lingkungan...padat lalu lintas, tetapi cukup jauh untuk ke pusat belanja maupun kerajinan. Jadi yang paling menolong adalah menggunakan Grabcar. Saya sangat berterima kasih pada Grabcar yang telah menjadi "gara gara" karena mempererat persahabatan saya dan kawan saya.
Tidak banyak cerita tentang hotel ini, tetapi boleh juga direkomendasikan untuk hotel transit, karena ngapain di Bali kalau ngendon di kamar. Maiiiin dong ke luar...
Surprising GRAND SERELA Setiabudi Bandung
Perjalanan di bulan kedua tahun ini ke Bandung merupakan perjalanan penuh kejutan...Betapa tidak... sebelum berangkat sudah ada banyak kesulitan, halangan, bahkan keraguan dan rasa putus asa menghinggapi diri saya... Saya pikir...kenapa begitu banyak halangan...atau itu adalah ujian agar saya mau berjuang lebih keras. Atau ada kejutan yang akan datang di akhir sesi. Entah ya...
Melalui negosiasi yang alot, akhirnya saya berangkat ke Bandung untuk mengikuti pelatihan selama 2 hari. Tempat pelatihannya ada di daerah Setiabudi yang tidak pernah saya jamah sebelumnya. Namanya Grand Serela Setiabudi, bukan Grand Serela lainnya...di Jl. Hegarmanah 9 - 15 Setiabudi Bandung.
Bandung identik angkot, maka dengan ringan hati saya naik angkot, start dari Dago. Berbekal map, info teman dan tanya sana sini...alhasil sampai hotel setelah 4 kali ganti angkot(dari Dago atas - Simpang - Cihampelas-- lupaa hihihi)...wah ndesit...pakai tersesat segala..tempatnya juga tidak di pinggir jalan besar sih...dan tak ada angkot di depan hotel. Jadi...olah raga ceritanya...sabaaar ...sabaaar..
Sampai hotelpun terbengong bengong...ini dua hotel jadi satu toh...sekali salah tempat...akhirnya sampai di ruang pelatihan 30 menit sebelum pembukaan..masih sepiii...
Kesempatan bereksplorasi....foto sebelah adalah pinjaman mbah Google..tq mbah.
Ini hotel lama nampaknya. Beberapa bagian masih menampilkan properti lawas, penyinaran kurang terutama siang hari di ruang makan, sehingga makan menjadi kurang nyaman.
Ngomong-ngomong soal makanan, saya punya beberapa foto, tetapi kurang menarik untuk menampilkan menunya. Disini dapat satu foto saja tidak memperlihatkan keragaman menu. terlalu minim, rasanya ya standar.
Sebagai tempat pelatihan, memang meeting roomnya cukup representatif..terang, sejuk.. dan fasilitasnya baik, toilet juga dekat tetapi kurang memperhatikan kecepatan dalam pembersihan...
Dua hari datang ke sini...dua kali juga tersesat he he he..perjuangan yang kesekian...tetapi pertolongan selalu ada di samping kesulitan. Tak sengaja ketemu teman lama sesama peserta yang sekarang bertugas di Dinaspsi Angkatan Darat Bandung, dan dua hari saya diantar pulang ke penginapan, Terima kasih teman..
Kesimpulannya...ih gokil bener...baru sekali ini saya dikerjain rute hotel di Bandung...surpriiis but...sumpriiit...cape deh...tapi ada hikmah di balik perjalanan saya bulan Februari lalu. Rupanya kesulitan saya waktu itu berbuah manis. Alhamdulillah...Never ending hikmah...
Perjalanan di bulan kedua tahun ini ke Bandung merupakan perjalanan penuh kejutan...Betapa tidak... sebelum berangkat sudah ada banyak kesulitan, halangan, bahkan keraguan dan rasa putus asa menghinggapi diri saya... Saya pikir...kenapa begitu banyak halangan...atau itu adalah ujian agar saya mau berjuang lebih keras. Atau ada kejutan yang akan datang di akhir sesi. Entah ya...
Melalui negosiasi yang alot, akhirnya saya berangkat ke Bandung untuk mengikuti pelatihan selama 2 hari. Tempat pelatihannya ada di daerah Setiabudi yang tidak pernah saya jamah sebelumnya. Namanya Grand Serela Setiabudi, bukan Grand Serela lainnya...di Jl. Hegarmanah 9 - 15 Setiabudi Bandung.
Bandung identik angkot, maka dengan ringan hati saya naik angkot, start dari Dago. Berbekal map, info teman dan tanya sana sini...alhasil sampai hotel setelah 4 kali ganti angkot(dari Dago atas - Simpang - Cihampelas-- lupaa hihihi)...wah ndesit...pakai tersesat segala..tempatnya juga tidak di pinggir jalan besar sih...dan tak ada angkot di depan hotel. Jadi...olah raga ceritanya...sabaaar ...sabaaar..
Sampai hotelpun terbengong bengong...ini dua hotel jadi satu toh...sekali salah tempat...akhirnya sampai di ruang pelatihan 30 menit sebelum pembukaan..masih sepiii...
Kesempatan bereksplorasi....foto sebelah adalah pinjaman mbah Google..tq mbah.

Ngomong-ngomong soal makanan, saya punya beberapa foto, tetapi kurang menarik untuk menampilkan menunya. Disini dapat satu foto saja tidak memperlihatkan keragaman menu. terlalu minim, rasanya ya standar.
Sebagai tempat pelatihan, memang meeting roomnya cukup representatif..terang, sejuk.. dan fasilitasnya baik, toilet juga dekat tetapi kurang memperhatikan kecepatan dalam pembersihan...
Dua hari datang ke sini...dua kali juga tersesat he he he..perjuangan yang kesekian...tetapi pertolongan selalu ada di samping kesulitan. Tak sengaja ketemu teman lama sesama peserta yang sekarang bertugas di Dinaspsi Angkatan Darat Bandung, dan dua hari saya diantar pulang ke penginapan, Terima kasih teman..
Kesimpulannya...ih gokil bener...baru sekali ini saya dikerjain rute hotel di Bandung...surpriiis but...sumpriiit...cape deh...tapi ada hikmah di balik perjalanan saya bulan Februari lalu. Rupanya kesulitan saya waktu itu berbuah manis. Alhamdulillah...Never ending hikmah...
Inga..inga...Makasar punya ASTON
Sampai lupa ada yang terlewat...bulan April 2015 saya sempat terbang menuju Makasar..kota yang baru pertama kali saya kunjungi. Kali ini saya mengunjungi Makasar untuk mengikuti pelatihan Indigenous Psychology...
Terbang dengan Garuda berbadan langsing, sampai hotel menjelang sore hari. Hotel Aston berada di Jalan Hasanudin No 10 Makasar, di jalan yang sangat strategis, tidak jauh dari pantai Losari..keren...Mau tau ?...pinjam foto om Google ya...tq...
Ini tampilan luarnya...malam hari..keren...layanan pegawai hotel menyenangkan...ramah, informatif...
Di sebelah nampak kamar yang saya pakai untuk menginap selama 3 malam di sana. Itu kamar superior. Komplit fasilitasnya..tetapi memang sekali lagi
bukan untuk berlama lama tidur karena padatnya acara. Setidaknya sangat nyaman untuk merebahkan diri di ranjang...zzzzz.
Seputar hotel adalah jalan raya..dan merupakan jalan padat lalu lintas menuju pantai Losari yang populer...tidak jauh untuk menuju pantai, jalan kaki 10 menitpun sampai. Jadi kalau ingin jalan pagi setelah subuh pun ok...segar udaranya dan di sekitar pantai di pagi hari sudah tersedia aneka hidangan kaki lima yang tasteful...sangat tradisional...
Hmm...ingin belanja kerajinan ? uuuf dekaaat pasar Seni...keren abis. bisa ngebecak ke sana. Lucuuuu....Mau makan ikan ? Yuuk di Lae Lae...mau Sup Konro...yang mirip bistik sapi...ada di Sup Konro Karebosi....atau otak otak Tuna ? uaaah...enaaak...atau mie ? Mie Titi aja....
Kalau ingin yang agak jauhan dikit, lihat peninggalan sejarah, bisa ke Museum Balla Lompoa di Sungguminasa, Gowa. Bisa juga mampir di benteng Rotterdam. Atau lebih jauuuuh dapat berkunjung ke air terjun dan penangkaran kupu-kupu di Bantimurung..Weis...memang mempesona....hiks...ceritanya kapan kapan disambung tuh...terlalu keren untuk dilupakan...
Sampai lupa ada yang terlewat...bulan April 2015 saya sempat terbang menuju Makasar..kota yang baru pertama kali saya kunjungi. Kali ini saya mengunjungi Makasar untuk mengikuti pelatihan Indigenous Psychology...
Terbang dengan Garuda berbadan langsing, sampai hotel menjelang sore hari. Hotel Aston berada di Jalan Hasanudin No 10 Makasar, di jalan yang sangat strategis, tidak jauh dari pantai Losari..keren...Mau tau ?...pinjam foto om Google ya...tq...
Ini tampilan luarnya...malam hari..keren...layanan pegawai hotel menyenangkan...ramah, informatif...
Di sebelah nampak kamar yang saya pakai untuk menginap selama 3 malam di sana. Itu kamar superior. Komplit fasilitasnya..tetapi memang sekali lagi
bukan untuk berlama lama tidur karena padatnya acara. Setidaknya sangat nyaman untuk merebahkan diri di ranjang...zzzzz.
Seputar hotel adalah jalan raya..dan merupakan jalan padat lalu lintas menuju pantai Losari yang populer...tidak jauh untuk menuju pantai, jalan kaki 10 menitpun sampai. Jadi kalau ingin jalan pagi setelah subuh pun ok...segar udaranya dan di sekitar pantai di pagi hari sudah tersedia aneka hidangan kaki lima yang tasteful...sangat tradisional...
Hmm...ingin belanja kerajinan ? uuuf dekaaat pasar Seni...keren abis. bisa ngebecak ke sana. Lucuuuu....Mau makan ikan ? Yuuk di Lae Lae...mau Sup Konro...yang mirip bistik sapi...ada di Sup Konro Karebosi....atau otak otak Tuna ? uaaah...enaaak...atau mie ? Mie Titi aja....
Kalau ingin yang agak jauhan dikit, lihat peninggalan sejarah, bisa ke Museum Balla Lompoa di Sungguminasa, Gowa. Bisa juga mampir di benteng Rotterdam. Atau lebih jauuuuh dapat berkunjung ke air terjun dan penangkaran kupu-kupu di Bantimurung..Weis...memang mempesona....hiks...ceritanya kapan kapan disambung tuh...terlalu keren untuk dilupakan...
SYARIAH based HOMESTAY....Malang
Kali ini perjalanan saya agak berbeda... Jadi backpacker..lone ranger...menuju kota Malang dengan budget pribadi dan terbatas untuk mengikuti konferensi Asean (yang masih didominasi orang Indonesia meski ada beberapa peserta dari Asia)
Yang namanya kesempatan itu juga merupakan rejeki... Berangkat dengan kereta api si Molek (Malioboro Ekspress) yang promo habis..(muriiih--saking murahnya) pp. Sebelum berangkat browsing hotel atau homestay terdekat dengan tempat acara di daerah Sengkaling, sekitar 45 menit sebelum kota Batu. Ketemulah nama Harmoni Syariah Homestay....yang terjangkau budget. Alhamdulillah.
Tanpa pikir panjang saya ambil hotel itu lewat Traveloka. Yang penting ada tempat menginap sehingga saya bisa survive..maklum sorangan wae.
Semula agak sulit mencari tempatnya meski di tepi jalan raya, karena tidak terdapat tanda mencolok, tetapi akhirnya ketemu
juga. Tepatnya ada di Jalan Raya Tlogomas No 18 A, Landungsari , Malang, Indonesia,
65151. Telepon : +623415075725 / 081234290290.
Di sebelah ada beberapa foto yang saya ambil. Kelihatan mungil kan..memang tidak luas sih, tetapi cukup lumayan..kan murah...nggak berharap banyak.
Disitu saya hanya bermalam dua malam saja. Lumayan kok bisa tidur nyenyak...meski sendiri, nggak ada horornya hehehe..
Namanya hotel minimalis, bisa diduga pasti repot naruh pakaian karena tidak ada almari pakaian. Pakaian cukup digantung saja dekat tempat tidur.. No problemo..so far oke saja..cocok buat backpacker yang jarang bawa pakaian banyak. Bisa side A dan B tapi
nggak C dan D lho......sssst...buka rahasia
he..he..
Peralatan pembuat teh dan kopi sangat membantu menghangatkan badan. Maklum udara malam kota Malang...brrrrr....bergulingan di ranjang besar sangat nyaman...siip dah..(trims HSH atas fotonya..). Jadiiii..tidak rugi kalau ke sini. Mudah kemana mana. Mau ke Batu sekitar 45 menit...ke Museum Angkut, BNS, Agro Apel dll...Atau mau cari Apel strudel...kebawah arah kota 10 menit, dekat pom bensin...
Mau cari makanan ? Ouw banyaaak...harga mahasiswa. Malang kan kota pelajar...enak-enak lagi...Yummi.....jadi...Yuuuuk....ke Malang....cerita Batu bisa dilongok di area lain..
Kali ini perjalanan saya agak berbeda... Jadi backpacker..lone ranger...menuju kota Malang dengan budget pribadi dan terbatas untuk mengikuti konferensi Asean (yang masih didominasi orang Indonesia meski ada beberapa peserta dari Asia)
Yang namanya kesempatan itu juga merupakan rejeki... Berangkat dengan kereta api si Molek (Malioboro Ekspress) yang promo habis..(muriiih--saking murahnya) pp. Sebelum berangkat browsing hotel atau homestay terdekat dengan tempat acara di daerah Sengkaling, sekitar 45 menit sebelum kota Batu. Ketemulah nama Harmoni Syariah Homestay....yang terjangkau budget. Alhamdulillah.
Tanpa pikir panjang saya ambil hotel itu lewat Traveloka. Yang penting ada tempat menginap sehingga saya bisa survive..maklum sorangan wae.
Semula agak sulit mencari tempatnya meski di tepi jalan raya, karena tidak terdapat tanda mencolok, tetapi akhirnya ketemu
juga. Tepatnya ada di Jalan Raya Tlogomas No 18 A, Landungsari , Malang, Indonesia,
65151. Telepon : +623415075725 / 081234290290.
Di sebelah ada beberapa foto yang saya ambil. Kelihatan mungil kan..memang tidak luas sih, tetapi cukup lumayan..kan murah...nggak berharap banyak.
Disitu saya hanya bermalam dua malam saja. Lumayan kok bisa tidur nyenyak...meski sendiri, nggak ada horornya hehehe..
Namanya hotel minimalis, bisa diduga pasti repot naruh pakaian karena tidak ada almari pakaian. Pakaian cukup digantung saja dekat tempat tidur.. No problemo..so far oke saja..cocok buat backpacker yang jarang bawa pakaian banyak. Bisa side A dan B tapi
nggak C dan D lho......sssst...buka rahasia
Peralatan pembuat teh dan kopi sangat membantu menghangatkan badan. Maklum udara malam kota Malang...brrrrr....bergulingan di ranjang besar sangat nyaman...siip dah..(trims HSH atas fotonya..). Jadiiii..tidak rugi kalau ke sini. Mudah kemana mana. Mau ke Batu sekitar 45 menit...ke Museum Angkut, BNS, Agro Apel dll...Atau mau cari Apel strudel...kebawah arah kota 10 menit, dekat pom bensin...
Mau cari makanan ? Ouw banyaaak...harga mahasiswa. Malang kan kota pelajar...enak-enak lagi...Yummi.....jadi...Yuuuuk....ke Malang....cerita Batu bisa dilongok di area lain..
Sama ZEST nya..lain kotanya...
Kalau bulan Agustus 2015 lalu saya sempat numpang nginep di Zest Hotel Airport Jakarta, kali ini numpang raker di Zest Jogja...
Terletak di Jalan Gajah Mada yang tidak terlalu lebar..hotel mungil berwarna hijau ini serasa harmonis. Seperti di Jakarta, Zest Jogja punya konsep yang sama, termasuk dalam penataan ruangan. Minimalis, tapi yang di Jogja lebih sederhana. Seperti apa penampakannya...ini dia..(mbah Google..pinjam yaaa..nuwun mbah..)
ni..dari jauhpun sudah nampak ngejreng...jadi cepet ketemunya apalagi di Jogja. Sekitar 1 km dari hotel terletak Pura Pakualaman, tempat berdiam para pangeran trah Paku Alam..
Kebetulan waktu saya di situ bersamaan dengan acara kirab agung dalam rangka pengangkatan Pakualam yang baru. Meriah.....sebuah event budaya yang langka..cerita kirab nanti saya paparkan pada blog lainnya yaaa...
Balik soal hotel..yuk kita lihat beberapa sudut Zest hotel (kredit foto dari Google...tq..)
plus menunya...yang saya pilih sendiri...hiks...bayangkan...banyak dan komplit...walaaah apa muat perut saya ya...ufff....
yang terpenting di situ ada buah..soalnya buah mesti dimakan duluan pada saat perut kosong...baru
makanan utama. so far..lumayan makanannya.
Soal kamar..tidak terinapi, karena kebetulan hanya mengikuti raker saja. Kalau dilihat kamarnya selevel budget
hotel lah. Numpang tidur ajaaa.
Di sebelah ruang raker ada kolam renang indoor. Jadi kalau renang pas hujan dijamin aman...tapi maaaf...tetep basaaah..ha ha haa.. Nah, kalau ke Jogja bisa mampir ke sini..yuuuk...
Kalau bulan Agustus 2015 lalu saya sempat numpang nginep di Zest Hotel Airport Jakarta, kali ini numpang raker di Zest Jogja...
Terletak di Jalan Gajah Mada yang tidak terlalu lebar..hotel mungil berwarna hijau ini serasa harmonis. Seperti di Jakarta, Zest Jogja punya konsep yang sama, termasuk dalam penataan ruangan. Minimalis, tapi yang di Jogja lebih sederhana. Seperti apa penampakannya...ini dia..(mbah Google..pinjam yaaa..nuwun mbah..)
ni..dari jauhpun sudah nampak ngejreng...jadi cepet ketemunya apalagi di Jogja. Sekitar 1 km dari hotel terletak Pura Pakualaman, tempat berdiam para pangeran trah Paku Alam..
Kebetulan waktu saya di situ bersamaan dengan acara kirab agung dalam rangka pengangkatan Pakualam yang baru. Meriah.....sebuah event budaya yang langka..cerita kirab nanti saya paparkan pada blog lainnya yaaa...
Balik soal hotel..yuk kita lihat beberapa sudut Zest hotel (kredit foto dari Google...tq..)
plus menunya...yang saya pilih sendiri...hiks...bayangkan...banyak dan komplit...walaaah apa muat perut saya ya...ufff....
yang terpenting di situ ada buah..soalnya buah mesti dimakan duluan pada saat perut kosong...baru
makanan utama. so far..lumayan makanannya.
Soal kamar..tidak terinapi, karena kebetulan hanya mengikuti raker saja. Kalau dilihat kamarnya selevel budget

Di sebelah ruang raker ada kolam renang indoor. Jadi kalau renang pas hujan dijamin aman...tapi maaaf...tetep basaaah..ha ha haa.. Nah, kalau ke Jogja bisa mampir ke sini..yuuuk...
Langganan:
Postingan (Atom)