GARUDA MASIH TAK CERIA

Kali kedua mengunjungi Medan, menempuh perjalanan langsung dari bandara Adisutjipto Jogjakarta ke bandara Kualanamo Medan. Perjalanan memakan waktu 3 jam nonstop dengan Citilink. Terasa nyaman karena terbang jelang sore hari dan sampai sekitar jam 7 malam. Ini pertama kali kaki menginjak bandara Kualanamu yang mulai beroperasi bulan Juli 2013. Bandara ini terletak di kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Bandara sebelumnya bernama Polonia, yang terletak di dekat pemukiman penduduk sehingga kurang nyaman karena beresiko kecelakaan yang cukup tinggi. 

Bandara Kualanamo adalah bandara terbesar ketiga di Indonesia, dengan bangunan megah dan moderen yang dilengkapi dengan stasiun kereta MRT yang menghubungkan bandara dengan kota Medan. Sayang tidak direncanakan naik kereta karena sudah ada panitia yang menjemput.


Perjalanan menuju kota Medan ditempuh sekitar 1 jam dengan mobil. Beberapa ruas jalan cukup macet, dan yang sering ditemui di kota ini adalah lalu lintas yang cukup ruwet dan semrawut, serta klakson yang selalu teriak teriak, hehehe... jalan raya mirip arena balap, kadang tiba tiba ada yang ngepot...weeee..sport jantung woiiii

Kali ini hotel yang digunakan untuk menginap bernama GARUDA PLAZA HOTEL yang berdekatan lokasinya dengan Istana Maimun dan Masjid Raya.  Ketika sampai di hotel, kaget juga...upps...kok rada serem yah...bangunan lama lagi...apa boleh buat, sudah terlanjur booking...dinikmati saja. Sambutan resepsionis cukup ramah, sayang layanannya lama banget....mau masuk kamar susah...baru sekitar 45 menit kemudian diberi kunci kamar. Ketika masuk kamar di lantai 3, langsung nafas tercekat....bau rokok....wadaw...akhirnya lapor ke resepsionis dan minta pindah kamar. Alhamdulillah dapat di lantai 5, bersih, no smoking room tapi tempat tidurnya dua. ya gpp lah...yang penting merem.



Sebetulnya hotel ini cukup menarik dengan menampilkan beberapa sudut khas, tapi mungkin karena bangunan lama, jadi agak susah untuk mempercantik. Ada beberapa properti yang bs dijadikan tempat berfoto seperti yang nampak di bawah ini 



Kalau cerita makan pagi, sebetulnya standar saja, tetapi di hotel ini nampaknya unsur tradisional masih cukup kental, terlihat dari beberapa makanan yang disajikan. Terkesan sederhana, dan bagi yang suka makanan sehat tradisional seperti rebusan jagung manispun ada. Di antara makanan yang lain, kebetulan nemu sejenis soto....eh soto apa ya...soto Medan ? Enak kok.....


Tak lengkap rasanya jika pergi ke Medan tak menyapa tempat tempat bersejarah. Meskipun cuma sempat beberapa saat pada malam hari, sampai juga di Istana Maimun di tengah kota. Malam hari tak menyurutkan keindahan istana, meskipun untuk beberap sudut jadi tidak terlihat jelas.


Sebetulnya masih ada banyak hal yang bisa diceritakan termasuk kehebohan menyantap durian Ucok nan terkenal itu. Selain itu juga ketemu yang namanya PULUT DURIAN. Mungkin kalau di Jawa namanya LOPIS KETAN...di Medan pulut ini diguyur saus durian. Naah ini baru enak...



Tapiiiii...ada yang lebih enak lagi....makan di restoran bersejarah....Yup. di restoran TIP TOP, sebuah restoran di Jalan Ahmad Yani, yang menjadi saksi perjalanan sejarah Indonesia. Restoran ini dibangun tahun 1929, yang dimiliki oleh pengusaha bernama Jang Kie. Semula bernama restoran Jang Kie, tetapi kemudian diubah menjadi restoran Tip Top. 

Disini ada makanan, minuman, es krim, kue dan sebagainya, semua enak enak.....mau tahu ?



Walaaaaah...uenak nan.....ternyata di Medan banyak tempat tempat dan kuliner keren.....pastinya kalau ke Medan jangan lupa beli bolu Meranti dan Bika Medan eh Bika Ambon Nyonya Zulaika. Tak lengkaplah itu kalau tak bawa makanan khas Medan. Jadi cobalah jalan lebih lama...ada banyak tempat yang kemarin belum terjelajahi. Horaaaas....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar